Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi Al kindy









BIOGRAFI AL-KINDY ( FILSUF MUSLIM PERTAMA )


A.   
PENDAHULUAN





1.     
Latar
Belakang


Islam merupakan agama yang sangat memiliki perhatian terhadap ilmu
pengetahuan, Islam memacu semangat umat nya untuk terus mencari dan  mengembangkan ilmu pengetahuan, beberapa
hadits tentang keutamaan ilmu dan bagi orang yang memiliki nya sangat banyak
sekali. Beberapa abad yang silam islam merupakan agama yang memilki tokoh ilmu
pengetahuan yang sangat menonjol, banyak penemuan baru dalam bidang ilmu
pengetahuan yang ditemukan oleh tokoh muslim. Oleh sebab itulah maka perlulah
kami sedikit membahas tokoh muslim agar mengingatkan kepada kita bahwa sebagai
generasi muda haruslah tetap semangat dan memiliki perhatian terhadap ilmu
pengetahuan.


B.    
BIOGRAFI


Abu Yusuf Ya’kub Al-Kindi adalah seorang tokoh muslim dikenal
sebagai filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam, Nasabnya sampai pada
Qahthan berdarah Arab asli. Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa Arab, ia
mahir berbahasa Yunani. Dia juga salah seorang ilmuwan besar muslim dalam
bidang kedokteran dan pemilik salah satu pemikiran terbesar yang dikenal
sepanjang peradaban manusia.


Al-Kindi dilahirkan di Kufah, ayahnya adalah seorang pejabat
pemerintahan pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid. Dia dipanggil dengan Al-Kindi
karena dihubungkan dengan kabilahnya, yaitu kabilah Arab Kindah. Dia dijuluki
filsuf Arab karena dialah filsuf muslim pertama. Barangkali juga karena dialah
satu-satunya diantara sekian banyak filsuf muslim yang tidak diragukan
kearabannya. Perlu disebutkan bahwa berbagai literatur Barat telah
menyelewengkan namanya menjadi Alchendius, sekalipun literatur Barat saat ini
menulis dengan namanya yang benar, yaitu Al-Kindi.


C.   
Kehidupan dan Pendidikannya




Al-Kindi menghabiskan masa kecilnya di Kufah bersama kedua orang tuanya. Ketika
Al-Kindi masih anak-anak, ayahnya meninggal dunia. Keadaannya yang yatim tidak
mengendorkan semangatnya. Dia tetap terus mempelajari berbagai macam ilmu di
Kufah, Basrah dan Baghdad. Dia memulai belajarnya dari ilmu-ilmu agama,
kemudian filsasat, logika, matematika, musik, astronomi, fisika, kimia,
geografi, kedokteran dan tekhnik mesin.

Kemampuannya dalam bidang filsafat dan penemuannya dalam bidang kedokteran
serta keahliannya sebagai insinyur telah diakui oleh para ilmuwan lain yang
hidup pada masanya. Kejeniusan dan kemampuannya dalam berbagai bidang sempat
menjadi sumber kedengkian orang-orang yang dengki dan lemah jiwanya, sehingga
hampir saja Al-Kindi dipenjara, dicambuk dan diboikot. Anehnya, diantara mereka
juga ada yang menjelek-jelekkan prilakunya dan mengklaimnya sebagai orang
pelit.

Dalam bidang penguasaan bahasa asing, Al-Kindi menguasai dua bahasa, yaitu
bahasa Yunani dan Suryani. Ada yang mengatakan bahwa dia juga mengusai bahasa
asing lainnya. Penguasaannya terhadap berbagai bahasa inilah yang telah
membantunya menguasai berbagai macam ilmu dan menadikannya sangat berpengaruh
bagi Khalifah Al-Ma'mun, sehingga dia mengangkatnya sebagai penerjemah buku-buku
asing yang dianggap penting.


D.   
Penemuan Ilmiah dan Pemikiran Al-Kindi




Al-Kindi adalah seorang ilmuwan besar yang setara dengan Ibnul Haitsam dan
Al-Biruni. Dia memiliki pemikiran besar yang mungkin mengungguli penemuan para
ilmuwan besar lainnya sepanjang sejarah. Kalau saja dia tidak hidup pada masa
itu, barangkali peradaban Islam tidak akan semaju waktu itu. Demikian juga pada
masa Ibnul Haitsam, Al-Biruni, Al-Karakhi dan Ibnu Sina. Sebagaimana yang kita
ketahui bahwa perkembangan peradaban terjadi karena pergerakan yang selalu
bertambah atau dengan kata lain ada kerja berkesinambungan yang terus-menerus
dilakukan antar generasi. Sebagaimana pada saat itu, Arab tidak memiliki karya
besar terjemah sebelumnya. Al-Kindi termasuk ilmuwan yang hidup pada masa
pergerakan terjemah, dan dia sendiri adalah seorang penerjemah. Para penerjemah
buku-buku Al-Kindi mengatakan bahwa kumpulan buku-buku yang dikarang olehnya
dalam bidang filsafat, logika dan berbagai macam ilmu lainnya, jumlahnya
mencapai dua ratus buku. Bahkan Dr. Abdul Halim Muntashir mengatakan dalam
bukunya "Tarikh Al-Ilm" bahwa buku yang dikarang Al-Kindi mencapai
230 buku.


a)     
Penemuan di Bidang Astronomi




Al-Kindi mengamati posisi bintang, planet dan letaknya dari bumi. Dia
memperingatkan dampaknya pada bumi, kemungkinan pengukurannya, penentuan
pengaruhnya sebagaimana yang terjadi pada fenomena air pasang dan surut yang
sangat berkaitan erat dengan posisi bulan. Dia memiliki pikiran yang cerdas dan
keberanian ilmiah yang menjadikannya berani menghubungkan antara satu fenomena
dengan fenomena alam lainnya di atas bumi, sehingga dapat menciptakan penemuan
baru. Diantara yang menakjubkan adalah bahwa seorang orientalis berkebangsaan
Belanda, De Bour berpendapat setelah melihat tesis Al-Kindi bahwa hepotesanya
tentang air pasang dan surut tentu didasarkan pada eksprimen.






Karyanya di Bidang Astronomi


Al-Kindi menulis 16
buku dan artikel di bidang astronomi. Buku-buku tersebut antara lain:


  • "Kitab Al-Manazhir
    Al-Falakiyyah." 

  • "Kitab Mahiyatul Falak."

  • "Kitab Risalah Fi Shifatil
    Istharlab Bil Handasah."

  • "Kitab Risalah Fi Syuruq Al-Kawakib
    wa Ghurubiha bi Al-Handasah." 

  • "Kitab Risalah Fi Shina'ati
    Bathlimous Al-Falakiyyah. " 

  • "Kitab Tanaha Jarmul
    ‘Alam." 

  • "Kitab Risalah Fi `Ilalil Audha'
    An-Nujumiyyah."



b)     Penemuan di Bidang Ilmu Alam dan Fisika




Al-Kindi membuat tesis tentang warna biru langit. Dia menjelaskan bahwa warna
biru bukanlah warna langit itu sendiri, melainkan warna dari pantulan cahaya
lain yang berasal dari penguapan air dan butir-butir debu yang bergantung di
udara. Tesis ini mendekati banyak penafsiran ilmiah yang benar, yang kita
ketahui pada masa sekarang.





c)      Karyanya di Bidang Ilmu Pengetahuan Alam


Dia menulis sebanyak 12 buku dalam ilmu pengetahuan alam. Adapun sebagian
buku tersebut adalah sebagai berikut:


  • "Kitab Ilmu Ar-Ra'di wa Al-Barqi
    wa Ats-Tsalji wa Ash-Shawa'iq wa Al-Mathar." Merupakan kitab yang
    menafsiri fenomena alam.

  • "Kitab Fil
    Al-Bashariyyat" 

  • "Risalah Fi Zarqati
    As-Sama"'

  • "Kitab Fi Al-Ajraam
    Al-Ghaishah"



d)     Penemuan di Bidang Teknik Mesin




Yaitu ilmu mekanik dalam istilah industri dan teknik saat ini, atau ilmu yang
secara khusus berhubungan dengan alat-alat, rangkaian, dan menjalankan
fungsinya. Al-Kindi banyak belajar ilmu ini baik secara teoritis maupun
praktis. Dia telah menjadi insinyur peradaban Islam dan turut serta dalam
pelaksanaan proyek-proyek pembangunan seperti proyek penggalian kanal untuk
membuka jaringan sungai Dajlah dan Furat.





e)      Penemuan di Bidang Kimia, Industri Kimia dan Ilmu
Perlogaman




Dalam penelitiannya di bidang kimia, Al-Kindi telah memberikan kontribusi yang
banyak bagi negeri dan warga negaranya. Dia menguasai berbagai macam ilmu
kimia, seperti dalam pembuatan parfum, aroma kimia, kimia untuk membuat kaca,
warna, dan besi. Dia memiliki sebuah tesis yang berhubungan dengan pembuatan
parfum secara kimiawi dan menciptakan berbagai jenis aroma dari parfum itu,
seperti pembuatan minyak kasturi (misk). Dia menyebutkan bahan-bahannya, cara
penyulingannya dan cara pencampurannya. Demikian juga dengan pembuatan parfum
aroma bunga mawar dan aroma bunga jasmin.




Al-Kindi juga menjelaskan secara ilmiah berbagai proses kimiawi penting,
seperti penyaringan dan penyulingan. Al-Kindi juga membuat pedang sebagaimana
yang disebutkan dalam dua bukunya dan dia menjelaskan macam-macam besi dan
ciri-cirinya serta cara pembuatannya dan pencampurannya. Cara seperti itu
sampai sekarang masih dipakai dalam pembuatan pedang, yang mana besi biasa
dicampur dengan baja dalam ukuran tertentu kemudian dipanaskan secara bersamaan
dengan campurannya, dengan prosentase karbon berkisar antara 5 sampai 10%
sehingga didapatkan baja yang sangat keras dan menjadi pedang yang tajam.





f)       Adapun sebagian karya Al-Kindi dalam bidang kimia dan
kimia industri serta ilmu pertambangan adalah sebagai berikut:


  • "Kitab Tanbih Ala Khada'
    Al-Kimiya'iyyin" 

  • "Risalah Fi Anwa' Al-Ma'adin Ats-Tsaminah" 

  • "Kitab Kimiya' Al-Ithr Wat
    Tash'idat" 

  • "Kitab Shina'atiz
    Zujaj" 

  • "Kitab ma Yudhafu min Madah ala
    Shina' at As-Suyuf Hatta Ta'hudz Shalabataha" 

  • "Kitab Al-Jawahir wal
    Ashbah." 

  • "Risalah Fi Anwa' i
    Al-Hijarah" 

  • "Kitab Shina'at Al-Alwan" - "Kitab
    Shina' at As-Suyuf"



g)      Penemuan di Bidang Matematika




Al-Kindi percaya kepada pendapat para ilmuwan bangsa Yunani yang menjadikan
ilmu matematika sebagai pengantar yang paling tepat bagi ilmu filsafat dan
logika. Hal ini karena ilmu matematika melatih akal untuk berpikir benar dan
teratur. Karya Al-Kindi dalam ilmu matematika mencapai 43 buku. 11 buku
diantaranya tentang ilmu hitung dan 32 buku tentang ilmu geometri.





h)      Beberapa Karya Al-Kindi di Bidang Matematika


  • "Kitab Mabadi'
    Al-Hisab" 

  • "Kitab Al-Hisab
    Al-Handasi" 

  • "Risalah Fi
    Al-Ihtimalat" 

  • "Kitab Fi Isti'mali Al-Hisab
    Al-Hindi." 

  • "Kitab Al-Hail Al-Adadiyyah Wa
    Ilmu Adhmariha" 

  • "Risalah Fi
    Al-Qiyasat" 



i)       
Karyanya di Bidang Ilmu
Geometri 


  • "Kitab Al-Barahin
    Al-Masahiyyah" 

  • "Kitab Ishlah Iqlids" 

  • "Kitab Qismah Ad-Dairah Bi
    Ats-Tsalatsat Aqsam" 

  • "Kitab Aghradh Kitab Iqlids"

  • "Kitab Taqsim Al-Mutsallats Wa
    Al-Murabba"' 

  • "Risalah Fi Tashthih
    Al-Kurrah" 

  • "Kitab Kaifa Ta'mal Dairah
    Musawiyah li Sathhi Isthiwanah Mafrudhah"



j)       Karyanya di Bidang Musik





Al-Kindi memiliki tujuh karya tulis dalam bidang musik yang di dalamnya
berisi tentang berbagai jenis alat musik, macam-macam biola, neraca musik, dan
hubungan antara musik dengan puisi. Buku-buku ini hingga sekarang masih
tersimpan di perpustakaan musium Britania. Sebagian peneliti menganggap bahwa
bukunya "Risalah Tartib An-Nagham" adalah buku yang ditulis dalam
bidang musik tentang tinggi rendahnya melody biola, jauh berabad-abad sebelum
ditemukan oleh bangsa Eropa. 





k)      Karyanya yang Lain di Bidang Musik 


  • "Risalah Fi Al-Iqa"'

  • "Risalat Al-Madkhal Ila Shina'ati
    Al-Musiqa"



l)       
Penemuan di Bidang Kedokteran dan Farmasi




Al-Kindi adalah seorang dokter terkemuka. Dia telah menulis sebanyak 22 buku di
bidang kedokteran dan banyak memisah-misahkan spesialisasi dalam bidang kedokteran
yang penting, sebagaimana dia juga telah mendahului penggunaan musik sebagai
salah satu alat untuk mengobati beberapa penyakit.





m)    Beberapa Karya Al-Kindi di Bidang Kedokteran


  • "Kitab Ath-Thib
    Al-Bagruthi" 

  • "Kitab Ath-Thib Ar-Rauhani"

  • "Kitab Tadbir Al-Ashihha"

  • "Kitab Waj'u Al-Maidah wan
    Naqus" 

  • "Kitab Ilaj Ath-Thahl"

  • "Kitab Al-Maut
    Al-Mufaji" 

  • "Kitab Al-Humayat" 

  • "Kitab Illati Naftsid Dam"

  • "Kitab Kai fiyyati
    Ad-Dimagh" 

  • "Kitab Udhdhati
    Al-Kalib" 



n)      Karya di Bidang Farmasi 


  • "Kitab Al-Aqrabadzin" 

  • "Kitab Al-Abkhirah" 

  • "Kitab Al-Ghidza' Wa
    Ad-Dawa"

  • "Kitab Asyfiyat
    As-Samum" 

  • "Kitab Kaifiyyati Ishal
    Ad-Dawa"






o)      Karya Bidang Ilmu Logika dan Filsafat






Al-Kindi mendalami filsafat Yunani dan menerjemah sebagian buku-bukunya,
menambah dengan keterangan dan komentar yang menunjukkan pada kemampuannya yang
sangat besar dalam bidang itu. Kenyataan inilah yang membuat Khalifah Al-Ma'mun
memberikan tugas kepadanya untuk menerjemahkan buku-buku karangan Aristoteles.
Dia juga menguasai pemikiran dan filsafat Persia dan India. Dia menelusuri
metode filsafat dan logika matematika sebagaimana yang dilakukan oleh para
filsuf Yunani.



Hubungan Al-Kindi yang kuat dengan filsafat memberikan dampak yang sangat besar
bagi perkembangan pemikiran ilmiahnya. Al-Kindi menolak segala pemikiran yang
bertentangan dengan Islam dan berusaha untuk memadukan antara filsafat dan
pemikiran Islam.



Mengingat penjelasan secara detil tentang peranan Al-Kindi dalam bidang
filsafat dan karya-karyanya yang tidak sepenuhnya menjadi fokus utama pembahasan
buku ini, maka kami cukup memberitahukan bahwa karya Al-Kindi dalam bidang
filsafat berjumlah sebanyak 22 buku.





E.     HILANGNYA BUKU-BUKU AL-KINDI





Al-Kindi memiliki lebih dari dua ratus buku yang dikarangnya. Bahkan Dr.
Abdul Halim Muntashir mengatakan dalam bukunya "Tarikh Al-Ilm wa Daur
Al-Arab fi Taqaddumihi" bahwa buku karangan Al-Kindi lebih dari 230 buku.
Akan tetapi yang sangat disayangkan, kebanyakan dari buku-buku ini hilang dan
tidak sampai ke tangan kita kecuali judul judulnya saja yang diberitahukan oleh
penerjemahnya kepada kita.





F.     Pemikiran Ilmiah Al-Kindi




Secara global, fenomena pemikiran ilmiah Al-Kindi dan indikator yang
menunjukkan pada keistimewaannya adalah sebagai berikut:


  • Dia termasuk diantara para ilmuwan
    pertama yang berpedoman pada metode eksprimen sebagai suatu cara untuk
    menyimpulkan hakekat ilmiah. Dalam hal ini, kami telah memaparkan
    pengakuan ilmuwan Belanda, De Bour.

  • Dia mengetahui peranan ilmu matematika
    dalam membangun akal dan melatihnya untuk konsisten dengan kebiasaan
    berpikir yang benar. Dalam hal itu, dia berkata, "Filsafat tidak
    dapat diperoleh kecuali dengan menguasai ilmu matematika."

  • Al-Kindi menyadari bahwa hakekat teori
    ilmiah dan pemikiran tidak akan benar kecuali setelah melalui proses
    pematangan yang lama. Dalam hal itu, dia berkata, "Kebenaran yang
    sempurna tidak akan didapat oleh seseorang, karena ia akan sempurna secara
    bertahap dengan disempurnakan oleh para generasi pemikir."

  • Sebagai ilmuwan yang memiliki jiwa
    sehat, dia mengingkari pengaruh bintang-bintang kepada keadaan manusia dan
    membantah perkataan paranormal tentang pergerakan benda-benda langit.
    Sekalipun demikian, dia termasuk pemerhati astronomi sebagai salah satu
    ilmu pengetahuan alam dan mengetahui manfaatnya secara ilmiah dalam
    berbagai kehidupan manusia.

  • Perhatiannya dalam bidang kimia
    terbatas pada manfaatnya secara ilmiah, yaitu pada bidang industri dan
    pengobatan. Dia menolak pemanfaatannya sebagai cara untuk merubah logam
    yang murah menjadi emas. Menurutnya, pekerjaan seperti ini hanya membuang
    waktu para ilmuwan pada sesuatu yang tidak banyak manfaatnya.



G.    Wafat nya Alkindiy




Menurut pendapat Al-Khalili, Al-Kindi wafat pada tahun 260 H (874). Sedangkan
menurut sumber lain, dia wafat pada tahun 260 H (874 M). Ada juga yang
mengatakan bahwa dia wafat pada tahun 252 H (866 M).